Lihat semua buku >>
Boats of Hope - Kapal-Kapal Pengharapan
The book recounts the story of Kesui IDPs and their Coming Home. JRS has assisted Kesui Internally Displaced People since 2002 and accompanied them during their return journey and reconciliation.
JRS mendampingi IDP Kesui sejak tahun 2002 dalam pengungsian, pemulangan dan rekonsiliasi. (English/Indonesia)
Photography: Mie Cornoedus
See also Film: Boats of Hope / Kapal-Kapal Pengharapan
The Book and Film is still available for free at the JRS office in Yogyakarta
Artikel Terbaru
Lakukan Satu Hal: Tawa adalah Obat Terbaik
Jika mendengar tentang seorang dokter berkecimpung di tengah-tengah pengungsi, mungkin yang muncul di benak kita adalah dokter yang sedang memberikan perawatan medis darurat. Lanjutkan baca
Lakukan Satu Hal: Guru Renang yang Tak Terduga
Najib adalah seorang Hazara yang melarikan diri dari Afghanistan ke Indonesia. Sebelum tiba di Indonesia, dia tidak tahu bagaimana cara berenang. Sekarang dia belajar dengan bantuan dari beberapa pelatih. Lanjutkan baca
Lakukan Satu Hal: Aku Berbagi Pengetahuan dengan Pengungsi
Apa yang Sari miliki adalah sedikit waktu luang, dan pengetahuan tentang bahasanya sendiri, Bahasa Indonesia. Ini adalah hadiah yang Sari bagikan untuk para pengungsi Hazara yang telah melarikan diri dari Afghanistan ke Indonesia. Lanjutkan baca
Lakukan Satu Hal: Harapan untuk Pengungsi Bermula dari Anda
Paus Fransiskus mendorong kita semua untuk bertindak membawa harapan bagi para pengungsi.
Di Jesuit Refugee Service, kami percaya bahwa kita semua bisa menyambut, melindungi, memberdayakan, dan mengintegrasikan pengungsi di komunitas kita. Lanjutkan baca
Merespons Pengungsi dan Migran: 20 Butir Aksi Menuju Kesepakatan Global
Selama berabad-abad, orang-orang yang berpindah (pengungsi dan migran) telah menerima bantuan dan perhatian pastoral khusus dari Gereja Katolik. Dewasa ini, menghadapi gelombang besar orang-orang yang terpaksa berpindah yang telah mewarnai ingatan dan diskusi masyarakat di seluruh dunia, Gereja merasa terdorong untuk melanjutkan karya pendampingan tersebut dalam solidaritas dengan mereka dan dalam kerjasama dengan komunitas internasional.
Lanjutkan baca